DAYAK DEAH
Dayak Deah adalah salah satu sub suku Dayak yang ada di tanah Borneo, suku Dayak Deah merupakan suku yang berada di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam Dayak Deah ada beberapa ritual atau dalam bahasa setempat disebut adalah aruh. Salah satunya yaitu aruh Buntang aruh ini dilaksanakan bertujuan untuk mengantarkan orang yang telah meninggal menuju kehidupan selanjutnya dalam aruh ini terdiri dari Tarian, Nyanyian, dan Musik. Aruh ini sendiri biasanya dilaksanakan selama 3 sampai dengan 14 hari.
Tarian-tarian dalam ritual ini dianggap sakral oleh masyarakat setempat, proses aruh buntang sendiri terdiri dari ritual memberi sesajen dan dilanjutkan 3 tarian yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Tarian-tarian yang yang menjadi bagian dari aruh buntang antara lain tari guntur (tarian persembahan dengan menggunakan giring-giring), tari mandau (tarian yang melibatkan kaum lelaki dan menggunakan mandau), dan tari selenang atau tari bahalai (tarian yang tidak boleh dilakukan oleh lebih dari 7 orang). Selama berlangsungnya aruh buntang, ada iringan alat musik yang memainkan lagu tung buntang sebagai hiburan untuk arwah dan lagu ngebo lele sebagai ekspresi sorak-sorai dari warga serta keluarga.
Lama ruhnya sendiri tergantung kedudukan dari orang yang meninggal tersebut, misalkan kepala suku maka biasanya aruh akan dilaksankan selama 14 hari. Untuk bahan sesajenya kurang lebih sama dengan sesajen yang diadakan oleh Dayak Halong dan Dayak Manyan yaitu, mandau, ketan merah, ketan hitam, ketan putih, pilanduk, nyiur, telur, ayam, hadangan, kambing, kapas, bambu kecil, dll.
#RuangProductive #21DaysWritingChallenge #Day4

Comments

Popular posts from this blog

Puisi Kota Banjarmasin